Pada awalnya Nokia merupakan penguasa diktator di dunia perponselsan, sampai pada akhirnya suatu saat dia tumbang. Kejayaan yang dimiliki oleh Nokia hanya sebatas kenangan. Meskipun sebenarnya Nokia sudah sering kali berjunag untuk bangkit namun nokia masih belum bisa menyaingi brand-brand lainnya. kita akan sedikit mengulas tentang penyebab runtuhnya brand nokia.
Daftar isi
1. Bergerak Lambat
Ketika Apple merilis iPhone pertamanya, maka dimulailah Kompetisi perangkat mobile, sejak tahun 2007 silam, pada awalnya nokia kekeh ingin mengugunakan os milik mereka yaitu symbian, Ketika semakin banyak pesaing kuat bermunculan, contohnya saja BlackBerry dan Android, nokia baru merasakan tamparan keras untuk membuatnya segera bangun dari tidur panjangnya. Nokia selama 5 tahun merilik OS dari Microsoft, yaitu Windows Phone.
Meski banyak yang mengatakan bahwa itu lompatan yang salah karna OS milik Microsoft tergolong masih premature dan juga belum banyak mendukung fitur-fitur canggih seperti Android, IOS, dan BlackBerry OS pada masa itu.
Terlepas dari semuanya, Nokia dianggap lambat dalam membuat keputusan dengan membuang waktu hingga 5 tahun lamanya. Wajar saja hingga pada akhirnya Nokia kehilangan loyalitas dari pengguna. Yang memilih untuk beralih menggunakan ponsel dengan sistem operasi yang permudah untuk akses internet secara mobile, dari pada memakai WAP browser yang tergolong lemot dan membosankan.
2. Gempuran Smartphone China
Selain dari lambatnya Nokia dalam mengambil keputusan maupun bergerak, Nokia juga tidak menyadari bahaya lainnya dari musuh. Dan setelah OSi Android mulai booming, banyak produsen-produsen smartphone dari China mulai mengejar dari bawah. Dimulai dengan munculnya barand HTC, Huawei, dan ZTE, yang mendobrak pasar kaum bawah.
Kemudian vendor lainnya seperti Xiaomi, Lenovo, dan Asus, mulai mengikuti perkembangan dan semakin membuat Nokia kehilangan pesonanya di mata para pengguna. Seolah-olah pasar dilahap oleh seluruh kompetitor. Bahkan Apple menyasar pasar pucuk dengan mengeluarkan produk iPhone-nya yang mahal lagi elegan, sedangkan di bagian tengah di kuasi oleh vendor dari china dan korea termasuk juga pasar bawah, vendor tersebut seperti Samsung dan BlackBerry.
3. Nokia Dianggap Usang
Dari kesalahan-kesalahn yang dilakukan oleh nokia pada akhirnya pasar merespon nama Nokia dengan semakin dianggap usang oleh para pengguna. Nokia mulai dianggap produsen sebagai ponsel yang gagal berinovasi dan memenuhi kebutuhan pasar yang cepat. Ketika itu, Samsung dianggap sebagai brand yang cemerlang dalam inovasinya.
Sehingga nama Samsung kian melambung dan menjadi identik dengan sosok inovator dengan smartphone-smartphone Android ciptaanya. Nokia sudah dianggap sebagai warisan tradisional, yang harum dengan karyanya ponsel model candy bar besutan nokia. Seperti seakan menyerah melihat kenyataannya, Nokia pada akhirnya diakuisisi perusahaan Microsoft dan menelurkan brand Windows Phone.